Jalan menuju Genius
1. Apa itu “midbrain†(mesencephalon) dan apa tujuan
mengaktifkan otak tengah?
Otak tengah adalah jembatan untuk menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi
otak kiri dan kanan. Mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun
kanan berfungsi secara normal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan
otak pada keadaan semulanya.
2. Apakah manfaat dari pengaktifan otak tengah?
Ketika otak tengah diaktifkan , anak anda akan memiliki akses yang mudah ke
baik otak kiri maupun kanan. Dengan akses mudah ini, mereka akan belajar,
membaca dan mengahafal benda-benda dalam kecepatan yang lebih cepat dan dengan
demikian meningkatkan keyakinan, minat dan konsentrasi mereka dalam belajar.
3. Apakah tujuan dari penutupan mata dengan kain?
Dapat melihat ketika mata ditutup merupakan fenomena bagi mereka yang otak
tengahnya telah diaktifkan.Oleh karenanya BFR adalah cara untuk membuktikan
kepada orang tua bahwa otak tengah telah diaktifkan.
4.Bagaimana kursus dilaksanakan?
GMC tidak menggunakan kekuatan supernatural, meditasi dan hipnosis di dalam
kelas. Kursus murni pendidikan secara alami.Murid harus bekerjasama untuk
memperoleh manfaat darinya. Dalam 1 ? hari materinya adalah:a) Bagaimana masuk
ke dalam “Keadaan Genius†dari pembelajaran.b) Pengaktifan otak tengahc)
Menggunakan BFRd) Pembinaan keyakinan dan meningkatkan konsentrasie) Membaca
cepat dan konsep pemetaan otak dasar.
5. Apakah orang tua diperbolehkan selama kursus?
Murid-murid perlu memberikan konsentrasi dan perhatian penuh dalam kelas. Oleh
karenanya, orang tua tidak diijinkan di dalam kelas untuk mengurangi gangguan
terhadap anak-anak. Orang tua diundang untuk menghadiri “brifing†pada
akhir sesi pada hari kedua.
6. Apakah manfaat mengikuti Metode “Blindfold Reading�
Sebagian besar anak-anak mengalami peningkatan dalam ingatan, konsentrasi,
kreativitas, persepsi dan stabilitas emosi.Ketika mereka tumbuh, hormonnya akan
seimbang dan memiliki kesehatan yang baik.
7. Apa peranan orang tua dalam BFR?
Orang tua harus mengarahkan dan mendorong anak-anak mereka untuk latihan selama
10-15 menit tiap hari. Mereka harus positif, mendorong dan melakukan latihan
untuk waktu yang menyenangkan bersama. Kebahagiaan merupakan kunci untuk
pengaktifan otak tengah. Ini penting untuk dicatat bahwa anak-anak mereka telah
latihan sebelum belajar. Latihan BFR akan menjadi kegiatan sepanjang hidup
sebab ini jalan menuju genius.
8. Apakah otak tengah ditutup setelah kegiatan?
Untuk mencegah agar otak tengah tidak tertutup, anak-anak membutuhkan latihan
10-15 menit sekurang-kurangnya tiga kali seminggu. Paling baik latihan tiap
hari, seperti persiapan latihan sebelum belajar. Bahkan ketika anak-anak masuk
universitas, mereka perlu melakukan hal yang sama. Ini tugas sepanjang hidup
untuk melatih otak tengah agar tetap aktif.
Apa itu “Blindfold Reading Method?â€
“Blindfold Reading Method†merupakan cara yang didisain untuk mengaktifkan
kemampuan otak tengah dan kemampuan otak tengah yang dapat menyeimbangkan otak
kiri dan otak kanan.
Pangujian Standar Blindfold Method
Selesai kursus 1 ? hari, anak kita akan diuji dengan menutup mata mereka untuk
“melihat†dan “membaca†tanpa menggunakan mata telanjang. Ini adalah
karena setelah otak tengah diaktifkan satu fenomena akan terjadi yaitu
anak-anak kita dapat “melihat†dan “membaca†walaupun mata mereka
ditutup dengan kain. Latihan selanjutnya yaitu otot-otot mata dan tangan akan
mengaktifkan lagi kemampuan seperti semula. Anda hanya perlu melatih anak-anak
anda selama 15 menit saja setiap hari.
Manfaat “Blindfold Reading Methodâ€
Banyak ilmuwan telah memberikan penjelasan teori tentang fungsi-fungsi otak
kiri dan otak kanan. Menurut penyelidikan yang mutakhir, manusia yang otak
kanan dominan akan memproses informasi dan bereaksi dengan cara yang
berlainan.Kebanyakan teori mengataka bahwa siapa saja yang otak kanannya
dominan akan bersifat emosional dan bertindak dengan mengikuti perasaan, suka
menghayal. Apabila otak kiri yang dominan akan bereaksi secara lebih logis.
Murid-murid yang otak kirinya dominan akan menunjukan sifat yang lebih teratur.
Mereka akan menganalisa informasi serta memprosesnya secara teratur.Selain dari
pada itu, murid-murid yang otak kirinya dominan lebih ber-hati-hati dan
mengikuti peraturan, menunjukkan kemampuan yang kuat dalam matematik dan ilmu
serta dapat menjawab persoalan dengan cepat.Dengan demikian , kepribadian
seseorang itu akan ditentukan oleh jenis dominan otak kita.
Bagaimanakah dengan pelajar yang otak tengahnya dominan?
Mereka akan menunjukkan sifat yang seimbang antara otak kiri dan otak kanan.
Maka, kemampuan “otak tengah merupakan rahasia menuju sukses.†Otak tengah
berfungsi seperti pusat kendali untuk otak kiri dan otak kanan dan kemampuan
seperti semulanya dapat menonjolkan lagi kehebatan otak manusia.
Keistimewaannya adalah:
a) Meningkatkan kemampuan pengingatan
b) Dapat mendorong perhatian
c) Kreatif
d) Mengimbangkan hormone
e) Kestabilan emosi
Menutup mata murid-murid hanyalah untuk menunjukkan bahwa otak tengah seorang
murid telah diaktifkan. Tujuan kami bukanlah menutup mata. Menutup mata hanya
tahap pertama dimana murid-murid itu belajar konsentrasi. Murid-murid tidak
perlu membalut mata apabila telah mencapai tahap yang tinggi.
OTAK TENGAH Menurut Kajian Sarlito Wirawan
Sarwono (Guru Besar Fakultas Psikologi UI) = 3jan 2011
Otak
tengah adalah bagian terkecil dari otak yang berfungsi sebagai relay station
untuk penglihatan dan pendengaran. Dia juga mengendalikan gerak bola mata.
Bagian berpigmen gelapnya yang disebut red nucleus (inti merah) dan substantia
nigra juga mengatur gerak motorik anggota tubuh. Karena itu kelainan atau
gangguan di otak tengah bisa menyebabkan parkinson.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan berkonsultasi dengan dokter.
Namun, yang jelas, otak tengah tidak mengurusi inteligensi, emosi, apalagi
aspek-aspek kepribadian lain seperti sikap, motivasi, dan minat. Para pakar
ilmu syaraf(neuroscience) Richard Haier dari Universitas California dan
Irvineserta Rex Jung dari Universitas New Mexico, Amerika Serikat, menemukan
bahwa inteligensi atau kecerdasan yang sering dinyatakan dalam ukuran IQ tidak
terpusat pada satu bagian tertentu dari otak, melainkan merupakan hasil
interaksi antar beberapa bagian dari otak.
Makin bagus kinerja antar bagian- bagian otak itu, makin tinggi tingkat
kecerdasan seseorang (teori parieto-frontal integration). Di sisi lain, pusat
emosi terletak di bagian lain dari otak yang dinamakan amygdala, tak ada
hubungannya dengan midbrain. Sementara itu aspek kepribadian lain seperti minat
dan motivasi lebih merupakan aspek sosial (bukan neurologis) dari jiwa, yang
lebih gampang diamati melalui perilaku seseorang ketimbang dicari pusatnya di
otak.
Sampai dengan tahun 1980-an (bahkan sampai hari ini) masih banyak yang percaya
bahwa keberhasilan seseorang sangat tergantung pada IQ-nya. Makin tinggi IQ
seseorang akan makin besar kemungkinannya untuk berhasil. Itulah sebabnya
banyak sekolah mempersyaratkan hasil tes IQ di atas 120 untuk bisa diterima di
sekolah yang bersangkutan. Namun, sejak Howard Gardner menemukan teori tentang
multiple intelligence (1983) dan Daniel Goleman memublikasikan temuannya
tentang Emotional Intelligence (1995), maka para pakar dan awam pun tahu bahwa
peran IQ pada keberhasilan seseorang hanya sekitar 20–30% saja.
Selebihnya tergantung pada faktor-faktor kepribadian lain seperti usaha,
ketekunan, konsentrasi, dedikasi, kemampuan sosial. Walaupun begitu, beberapa
bulan terakhir ini, marak sekali kampanye tentang pelatihan otak tengah.
Bahkan rekan saya psikolog psikolog muda ada yang bersemangat sekali
mengampanyekan otak tengah sambil mengikutsertakan anak-anak mereka kepelatihan
otak tengah yang biayanya mencapai Rp3,5 juta/anak (kalau dua anak sudah Rp 7
juta, kan)
hanya untuk dua hari kursus.
Hasilnya adalah bahwa anak-anak itu dalam dua hari bisa menggambar warna dengan
mata tertutup. Wah, bangganya bukan main para ortu itu. Mereka pikir setelah
bisa menggambar dengan mata tertutup, anak-anak mereka langsung akan jadi
cerdas, bisa konsentrasi di kelas, bersikap sopan santun kepada orang tua, bersemangat
belajar tinggi, percaya diri, dan sebagainya seperti yang dijanjikan oleh
kursus-kursus seperti ini.
Mungkin mereka mengira bahwa dengan menginvestasikan Rp3,5 juta untuk dua hari
kursus, orang tua tidak usah lagi bersusah payah menyuruh anak mereka belajar
(karena mereka akan termotivasi untuk belajar sendiri), tidak usah membayar
guru les lagi (karena otomatis anak akan mengerti sendiri pelajarannya), dan
yang terpenting anak pasti naik kelas, malah bisa masuk peringkat. Inilah yang
saya maksud dengan “berbahaya” dari tren yang sedang berkembang pesat
akhir-akhir ini.
Untuk orang tua yang berduit, uang sebesar Rp3,5 juta mungkin tidak ada
artinya. Namun, kasihan anaknya jika ternyata dia tidak bisa memenuhi harapan
orang tuanya. Selain bisa menggambar dengan mata tertutup (sebagian hanya
berpura-pura bisa dengan mengintip lewat celah penutup mata dekat hidung),
ternyata dia tidak bisa apa-apa.
Konsentrasi tetap payah, motivasi tetap rendah, dan emosi tetap meledak-ledak
tak terkendali. Pasalnya memang tidak ada hubungannya antara otak tengah dengan
faktor faktor kepribadian itu.
Namun, orangtua sepertinya tidak mau tahu. Dia sudah membayar Rp3,5 juta dan
sudah mendengarkan ceramah Dr David Ting, pakar otak tengah dari Malaysia itu.
Kata Dr Ting, anak yang sudah ikut pelatihan otak tengah bukan hanya jadi makin
pintar, tetapi jadi jenius. Karena itu nama perusahaannya juga Genius Mind
Corporation. Malah bukan itu saja. Menurut Dr Ting, anak yang sudah terlatih
otak tengahnya bisa melihat di balik dinding, bisa melihat apa yang akan
terjadi (seperti almarhumah Mama Laurenz), bahkan bisa mengobati orang sakit.
Ya, itulah yang dijanjikannya dalam iklan-iklan Youtube-nya di internet. Dan
dampaknya bisa dahsyat sekali karena angka KDRT pada anak bisa langsung
melompat naik gara-gara banyak anak dicubiti atau dipukuli pantatnya sampai
babak-belur oleh mama-mama mereka sendiril antaran tidak bisa melihat di balik
tembok, meramal atau mengobati orang sakit.***
Untuk menyiapkan tulisan ini, saya sengaja menelusuri nama David Ting di
Google. Ternyata ada puluhan pakar di dunia yang bernama David Ting dan David
Ting yang menganjurkan otak tengah ini ternyata bukan pakar ilmu syaraf,
kedokteran, biologi, atau psikologi. Dia disebutkan sebagai pakar pendidikan
dan tidak ada hubungannya dengan ilmu syaraf (neuroscience).
Maka saya ragu akan ilmunya. Apalagi saya hanya mendapati beberapa versi
Youtube yang diulang-ulang saja, beberapa tulisan kesaksian, dan cerita-cerita
yang sulit diverifikasi kebenarannya. Saya pun lanjut dengan menelusuri
jurnal-jurnal ilmiah online, siapa tahu tulisan-tulisan ilmiahnya sudah banyak,
tetapi saya belum pernah membacanya. Namun hasilnya juga nol.
Maka saya makin tidak percaya.
Saya yakin bahwa teori David Ting tentang otak tengah hanyalah pseudo-science
atau ilmu semu karena seakan-akan ilmiah, tetapi tidak bisa diverifikasi secara
ilmiah. Sama halnya dengan teori otak kanan-otak kiri yang juga ilmu semu atau
astrologi atau palmistri (membaca nasib orang dengan melihat garis-garis
telapak tangannya). Masalahnya, astrologi dan palmistri yang sudah kuno itu
tidak merugikan siapa-siapa karena hanya dilakukan oleh yang mempercayainya
atau sekadar iseng-iseng tanpa biaya dan tanpa beban apaapa. Kalau betul
syukur, kalau salah yo wis.
Lain halnya dengan pelatihan otak tengah dan dulu pernah juga populer pelatihan
otak kanak-otak kiri. Bahkan, saya pernah memergoki, di sebuah gedung pertemuan
(kebetulan saya ke sana
untuk keperluan lain), sebuah pelatihan diselenggarakan oleh sebuah instansi
pemerintah yang judulnya “Meningkatkan Kecerdasan Salat”. Semuanya dijual
sebagai pelatihan dengan biaya (istilah mereka“biaya investasi”) yang mahal.
Ini sudah masuk ke masalah membohongi publik, sebab mana mungkin dengan satu
pelatihan selama dua har iseorang anak bisa disulap menjadi jenius yang
serbabisa, bahkan bisa melihat di balik dinding seperti Superman.
Lagipula, apa hubungannya antara menggambar dengan mata tertutup dengan jenius?
Einstein, Colombus, Thomas Edison, Bill Gates, Barack Obama, dan masih banyak
lagi adalah kaum jenius tingkat dunia, tetapi tak satu pun bisa menggambar
dengan mata tertutup.
Teori otak tengah sudah jelas penipuan. Dengan berpikir atau bertanya sedikit,
setiap orang bisa tahu bahwa ini adalah penipuan.
Namun orang Indonesia
itu malas bertanya dan ingin yang serba instan. Termasuk kaum terpelajar dan
orang berduitnya. Jadi kita gampang sekali jadi sasaran penipuan.
Inilah menurut saya yang paling memprihatinkan dari maraknyakasus otak tengah
ini.
(*)SARLITO WIRAWAN SARWONOGuru Besar Fakultas Psikologi UI
*********************
Hidup tidak pernah membatasi, tapi kita lah yang selalu membatasi hidup.
Ayat-ayat Allah tidak dibatasi oleh kitab-kitab suci atau pun Hadist,tetapi
kita lah yang selalu membatasi ayat-ayat Allah. Tak ada Ilmu mengenal Allah
sebaik Ilmu Rasa, maka belajarlah Ilmu Rasa (Tasawuf)!
Buat lagi kajian dengan lebih mendalam.. Kanak-kanak yang telah aktif otak tengah dapat membaca dengan mata tertutup. Ada cahaya dari otak dan Gelombang Otak (Brainwave) memang dapat mengenalpasti warna & nombor, juga ada yang boleh membaca terus selepas 2 hari bengkel pengaktifan ini di ikuti..
BalasHapusIanya bukanlah penipuan seperti yang tuan kata kan.
Kami telah menguji minda mereka dan mereka berupaya menghafal sifir dengan baik hanya setelah 5 minit membuat ulangan penghafalan.
Teknologi Brainwave boleh mengubah getaran gelombang kepada gelombang yang boleh menjadikan anak-anak lebih mudah fokus dalam pembelajaran.
Ianya mmg dapat memperbaiki keadaan IQ & EQ anak-anak. Harap tuan buat semula kajian tuan ke atas anak-anak yang benar2 dapat melihat dengan mata yang tertutup.. Sekian.
@ tatarias.pengantin2u : benar sekali apa yg Anda sampaikan, anak sy di latih oleh seorang master pelatihan otak tengah (kebetulan teman sy sendiri), tidak lebih dari 45 menit. Anak sy sdh bisa membaca cepat dan hasilnya seperti menghafal. bahkan dia bisa membaca sms dari sebuah hp walaupun power suplynya (batray) di cabut. dia bisa membaca nomer seri uang dengan mata tertutup...walaupun yg sy sampaikan adalah hasil dasar dari pelatihan ini, tentunya masih banyak lg yg bisa di ambil manfaatnya spt memindahkan mendung dan menghentikan kebisingan ( spt org bertengkar, sound system yg trouble dll)...kalau sdh begini siapa yang nipu? toh temanku tuh dlm melatih anakku gak mungut biaya sedikitpun walau hanya rokok sebatang. kita bisa mengambil hikma dari semua ini, lebih-lebih setelah membaca tulisan di blog ini...intinya kita aja yg blm siap dengan perubahan. salam sukses!
HapusMaaf mas mohon bantuanya kpd saya , saya ingin mengaktifkan otak tengah saya , saya ingin otak kanan dan kiri saya bekerja secara maksimal .
BalasHapusTOLONG HUBUNGI SAYA 085707208508 .