A.Pendahuluan
Selain
naturalism pragmatis Dewey dan filsafat analitik yang begitu baik dikembangkan
oleh filsuf dari Inggris, filsuf pendidikan dari Amerika dipengaruhi oleh
gerakan-gerakan dalam filsafat benua; eksistensialisme, fenomenologi, teori
kritis, hermeneutika, dan yang paling baru-baru ini postmodernisme.
B. Pembahasan
1. Eksistensialisme
(existenlism)
Eksistensialismetidakbisa
disebutsebagai sebuah sekolahfilsafatkarena mengandungterlalu banyakpemikirmemegangpendapat
yang bertentangan dan karena penganuteksistensialisbiasanya
menolakfilsafatsistematis, sekolah
pemikiran, dan sejenisnya. Gagasaneksistensialis
lebih dulu ditemukan oleh filsafat Yunanidan para pemikiragama danateistik. Dasar dari Eksistensialisme adalah
“individu dan sistem; intensionalitas (kesenjangan); keberadaan
dankemustahilan; sifat dan pentingnya pilihan; peran pengalaman ekstrim; dan
sifat komunikasi,
Pernyataanpaling
terkenalterkait denganeksistensialisme adalah"eksistensi
mendahuluiesensi" (keberadaan mendahului dasarnya).
Para eksistensialismenolak
gagasan bahwa sifat manusiadapat digunakanuntuk
memandupendidikan, tugasyang ditentukan, meramal nasib, dan menggambarkanperanmanusiadi
alam semesta ini. Jadi sangat jelas, bahwa kedudukan para eksistensialisdalam
menghadapifilsafatkeagamaanyang paling tradisional. (Dalam filsafat,
"esensialisme" adalah paham tentang manusia yang berlawanan dengan
"eksistensialisme".
Esensialisme falsafah bertujuan mengutamakan esensi
dibandingkan dengan eksistensi.
Dia tidak memperkirakan individu bebas memilih dan menentukan. Individu
dianggap hasil dari determinisme
yang menentukannya dan yang tidak dia dapat lepas darinya. Esensialisme
menghidupkan kembali debat
yang memperlawankan alam dan kebudayaan.)
Eksisitensialis,
baik dari agama atau bukan agama, sangat menekankan kebebasan manusia. Manusia
tidak masuk ke dalam dunia ini melalui “alam” (secara alami). Tetapi melalui
perencanaan, gambaraan, pilihan dan tindakan, manusia membuat diri mereka
sendiri. Jadi dalam pengertian, eksistensi
mendahuluiesensi. Kita yang membuat diri
kita; kita
yang menciptakan(membentuk)esensi diri
kita.
Eksistensialis,
selain menolak gagasan tentang essential
human nature, juga menolak apa yang disebut dengan supermasi sistem. Mereka tidak mempelajari manusia sebagai
representasi (perwakilan) dari jenis atau unsur dalam sistem yang teratur. Sebagai
gantinya, merekaprihatin
denganindividu danbagaimana individumenjalankankebebasan merekauntuk
mendefinisikandiri mereka sendiri.
Martin
Buber, menulis dalam “Tradisi Yahudi”, menekankantanggung jawabindividu
untukberhubungan satu sama laindan, melalui satusama lain, kepada Tuhan.Iaingin orang-orangkurang (tidak) tergantung padaritualdan
formalitasdan lebih (tergantung) padahubunganindividu.Buber juga bekata,
bahwa Tuhantidakuntuk dijadikanobjek penelitian.Tuhanitubukan,
partnerdalam dialog, seseorang dengan
siapaindividuberkomunikasidalamhubungan Aku-Engkau. Itulah sebabnya
Buber mengatakan bahwa pelajaran agama itu tidak penting.
Jadi, Eksistensialisme
merupakan suatu aliran dalam ilmu filsafat yang menekankan pada manusia, dimana
manusia dipandang sebagai suatu mahluk yang harus bereksistensi, mengkaji cara
manusia berada di dunia dengan kesadaran. Jadi dapat dikatakan pusat renungan
eksistensialisme adalah manusia konkret.
Eksistensialisme mempersoalkan
keber-Ada-an manusia, dan keber-Ada-an itu dihadirkan lewat kebebasan.
Pertanyaan utama yang berhubungan dengan
eksistensialisme adalah soal kebebasan. Apakah kebebasan itu? bagaimanakah
manusia yang bebas itu? dan sesuai dengan doktrin utamanya yaitu kebebasan,
eksistensialisme menolak mentah-mentah bentuk determinasi terhadap kebebasan
kecuali kebebasan itu sendiri.
Ada beberapa ciri
eksistensialisme, yaitu, selalu melihat cara manusia berada, eksistensi
diartikan secara dinamis sehingga ada unsur berbuat dan menjadi, manusia
dipandang sebagai suatu realitas yang terbuka dan belum selesai, dan
berdasarkan pengalaman yang konkret.
Dapat disimpulkan bahwa
eksistensialisme memandang manusia sebagai suatu yang tinggi, dan keberadaannya
itu selalu ditentukan oleh dirinya, karena hanya manusialah yang dapat
bereksistensi, yang sadar akan dirinya dan tahu bagaimana cara menempatkan dirinya.
2. Fenomenologi
Istilah
fenomenologi ini berasal dari dua kata bahasa Yunani yaitu phenomenon yang
berarti penampilan sesuatu yang menampilkan diri, sesuatu yang tampak ,
terlihat karena bercahaya dalam bahasa Indonesia biasanya disebut gejala. Gejala
tersebut bisa dipertentangkan dengan kenyataan karena memang fenomena (gejala)
bukanlah hal yang nyata . Contoh konkritnya adalah orang sakit kepala.
Gejalanya adalah penyakit kepala itu dan menampakkan diri pada orang yang
sakit. Kata kedua yaitu logos yang artinya ilmu. Secara sederhana
dapat diartikan bahwa fenomenologi adalah sebuah ilmu (metode) yang menyelidiki
gejala-gejala.
Fenomenologidalam
filsafatadalah metodeyang sangat teknis, tapi duniajugamenggunakannya untuk
menunjukkanberbagaimetode deskriptifdalam psikologidanpenelitian sosial.Jika
Andaberjalan-jalan dankemudianmenjelaskan hal-halyang Andalihat dan dengardalam perjalanan Anda, Anda tidak melakukanfenomenologi. sama, jika Andamempelajari kehidupan dikelasmelalui
lensateoribudaya, Anda tidak
melakukanfenomenologi. fenomenologiadalah
ilmudeskriptif yangbersangkutan terutamadenganobyekdan strukturkesadaran.
Fenomenologi, dalam konsepsi Edmund Husserl, terutama
berkaitandenganrefleksisistematisdanstudi
tentangstrukturkesadarandanfenomenayangmuncul dalamtindakankesadaran.
Jadi, Husserl
mengatakan bahwa pendekatan yang mungkin untuk mengetahui berbagai hal
(fenomena) adalah dengan cara mengeksplorasi kesadaran manusia. Inilah yang
sebetulnya menjadi inti (prinsip) fenomenologi yaitu eksplorasi yang sistematik
dan penuh atas kesadaran manusia.
Dalam penelitianpendidikan, kitajuga yang menyebabkanperpindahan darieksplorasikesadaran untukstudi
ilmiah tentang kondisiempirisdi manabisa terjadiataugagalterjadi. Tapi mungkininicontoh
singkatsudah cukup untukmemberikan beberapapengertiancaradi manafenomenologidiubahdapatberkontribusi untuk
penelitiansosial danpendidikan.
Jadi, Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena/ gejala.
3. Teori Kritis
Teori Kritis merupakan salah satu perspektif teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran
yang berbeda seperti pemikiran Marx,
Antonio Gramsci, Max Horkheimer, Herbert Marcuse, Theodor Androno dan
pemikiran-pemikiran lain. Pemikiran-pemikiran berbeda tersebut disatukan oleh
sebuah orientasi atau semangat teoretis yang sama, yakni semangat untuk
melakukan emansipasi.
Filsufpendidikansangatdipengaruhi
olehteori kritis, danbanyak artikeldalamvenainimunculsetiap tahun.Semuapenulisadalah
bagiandarisebuah proyek untuk"memperpanjang kebebasanuniversaldengan
mengkritik, bentuksebagianketerbatasanotonomi
manusia".
yaitu,merekaprihatin
dengankebebasan politikdan martabat, dan fokusmerekaadalah nyata, letak
historis manusia,tidak begitu
banyakkesadaranamatbebas dariextentialismSartre. Sartresendiri, mengatkan,menerimaMarxismekarenakebebasanexsitentialismtidak
dapatsepenuhnyadilaksanakandi bawah kondisipolitik yangmenindas.
Dimulai denganMarx, ahli teorikritis telahmenegaskanpada
analisiskondisisosialmendasari, menemani, danhasildaribentuk-bentukdominasi.Marx, tertarik
padadominasiekonomidarisatu kelasatas yang lain. ia melihatpekerjadiasingkan
dariproduk mereka, bekerja sendirimengurangitenaga kerjauntukupah, dankemakmuran besardari
beberapadiperolehpada biayapenderitaan besarbagi banyak orang. untukMarx, nasibpekerjamewakiliperjuanganbesarusianya.
PauloFreireadalah salah satuahli teoripendidikanyangtelahmenegaskanperlunyameningkatkan
kesadaranpada pelajar baru. Kelompok yangditindasperlu tahusesuatu tentangbentuk penindasandan bagaimana
cara-carakelompok dominanakan mencobauntuk mengeksploitasi (memanfaatkan)
ketidaktahuanmereka.
TeorikritisBanyakjuga percayabahwa
memberikansemua siswadengan pengetahuan"istimewa" akan membantuuntuk
memecahhambatanras dan kelas.
Namun kritikus teori kritis –diantara mereka banyak feminis (perempuan)-
berpendapat bahwa standar kurikulum bebas seni hanyalahmanifestasi(wujud)
pengetahuanistimewa. memaksasemua anakuntuk
mengambilaljabar, fisika danbahasa
asing
tidakakandengan sendirinyamemberi merekabagian daripengetahuan yangistimewa.
Selama mereka
belajar membaca dan menulis, kelompok yang tertindas juga membutuhkan
cara untuk menggambarkan masalah mereka sendiri dan kemungkinan solusinya.
4. Hermeneutika
Hermeneutikasudah lama
dihubungkandenganpenafsiranteks-teksAlkitab. Pada sat ini lebih
seringmelekat padapencarianfilosofismaknayang
menolakkeduapencariankarakteristikkepastianfondasionalismedannihilismesering
dikaitkan denganNietzschedankadang-kadang denganeksistensialisme.
Para filsufyangterlibat
dalamhermeneutikamenerimakontingensidanhistorisitas. merekamencariarti baik dalam
naskahdan kehidupan itu sendiriseperti yang diungkapkanmenurut sejarah.
Hermeneutika mencoba untukmasuk akal
darisejarah dandalam konteksmasa kinitanpa mengikatbaik kepadateoritis
yangkaku.
Jadi, Hermeneutika adalah aliran filsafat yang bisa didefinisikan sebagai teoriinterpretasi dan penafsiran sebuah naskah melalui percobaan.
Hermeneutika umumnya dipakai untuk menafsirkan Alkitab, terutama dalam studi kritik mengenai Alkitab.
Filsafat Nietzsche adalah filsafat cara memandang
'kebenaran' atau dikenal dengan istilah filsafatperspektivisme.Nihilisme
adalah sebuah pandangan filosofi yang sering dihubungkan dengan Friedrich Nietzsche. Nihilisme mengatakan bahwa dunia ini, terutama
keberadaan manusia di dunia, tidak memiliki suatu tujuan. Nihilis biasanya
memiliki beberapa atau semua pandangan ini: tidak ada bukti yang mendukung
keberadaan pencipta, moral sejati tidak diketahui, dan etika sekular adalah
tidak mungkin. Karena itu, kehidupan tidak memiliki arti, dan tidak ada
tindakan yang lebih baik daripada yang lain.
Pada prinsipnya, manusia hidup selalu membutuhkan
pegangan, jika suatu ketika manusia telah kehilangan peganganya. secara garis
besar, pegangan itu biasanya diidentikan dengan Tuhan, jika kemudian ada wacana
bahwa Tuhan itu telah mati, maka secara tidak langsung manusia akan tetap
mencari pegangan itu. dengan wacana inilah bibit-bibit nihilisme lahir.)
5. Postmodernisme
Postmodernisme adalah faham yang berkembang setelah era
modern dengan modernisme-nya. Postmodernisme bukanlah faham tunggal
sebuat teori, namun justru menghargai teori-teori yang bertebaran dan sulit dicari
titik temu yang tunggal.postmodernismelebih kepada suasana hatidaripadasebuah gerakan. berbagai penulismenguraikanaspek-aspekberbedadarisuasana
hatiataupandanganyangmenimbulkankeraguanyang mendalamtentangproyekdari modernitasdan, khusus, Masa Pencerahan.
Ciri pemikiran di era postmodern ini adalah
pluralitas berpikir dihargai, setiap orang boleh berbicara dengan bebas sesuai
pemikirannya. Postmodernisme menolak arogansi dari setiap teori, sebab setiap
teori punya tolak pikir masing-masing dan hal itu berguna.
Postmodernisme adalah suasana hati
yang mengguncang seluruh struktur pemikiran modern. Ini adalah tantangan yang
dihargai asumsi, metode, sikap, cara berfikir, dan nilai-nilai pemikir
pendidikan harus menyadari cara dimana para pendukungnyamembantu kita untuk
berfikir lebih baik tentang masalah pendidikan,
Pascamodenisme merupakan satu istilah yang merujuk
kepada perkembangan dalam ilmu teori kritikal, falsafah, seni bina, seni, kesusasteraan dan budaya yang
berkembang daripada, tetapi tidak menggantikan, modenisme.
Penutup
Filsuf pendidikan dari
Amerika dipengaruhi oleh gerakan-gerakan dalam filsafat benua;
eksistensialisme, fenomenologi, teori kritis, hermeneutika, dan yang paling
baru-baru ini postmodernisme.
Filsafat Pendidikan
Eksistensialisme memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu. Secara umum,
eksistensialisme menekankn pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia
dan tindakan kongkrit dari keberadaan manusia atas setiap skema rasional untuk
hakekat manusia atau realitas.
Fenomenologi adalah sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari manusia sebagai sebuah fenomena/ gejala.Teori
Kritis
merupakan salah satu
perspektif
teoritis yang bersumber pada berbagai pemikiran yang berbedaHermeneutika adalah aliran filsafat yang bisa didefinisikan sebagai teoriinterpretasi dan penafsiran sebuah naskah melalui percobaan.Postmodernisme adalah suasana hati yang mengguncang
seluruh struktur pemikiran modern.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar