LOGIKA DAN BERPIKIR
KRITIS
Setiap Pengantar Bab telah menyinggung mengenai berpikir kritis
dalam beberapa konteks. Tanya Jawab Socratic sebagai strategi berpikir kritis,
Kriteria Schefflers, sebagai sebuah kebiasaan tentang keharusan seorang guru
memahami rasionalitas dan kapasitas berpikir kritis siswa mereka.
Logika Formal
Ahli filsafat Dan Pendidik sudah merekomendasikan pengajaran
logika sebagai acuan berpikir kritis.
Makna sejati dari kata
Logika adalah pengkajian terhadap struktur dan prinsip penalaran yakni mengkaji
kesahihan / validity penalaran untuk mendapatkan true dan right dari
bentuk (form) penalaran. Dalam hal ini tidak mengkaji tentang kebenaran atau
kekeliruan, namun lebih di pertegas pada kajian kesahihan suatu penalaran.
Logika formal adalah
suatu bentuk penalaran yang mengkaji tentang Benar dan Salah.
Dari kalimat tersebut
diatas TRUE didefinisikan sebagai suatu kebenaran yang bersifat
empirik (apa yang BETUL) dan RIGHT adalah kebenaran moral (apa
yang BENAR). Sedangkan Kesahihan / Sahih adalah mengukur apa yang daapat
diukur. Contoh : seorang anak Papua yang belum tentu mengerti bahasa
Indonesia diberikan sebuah soal matematika yang mnggunakan bahasa Indonesia
dalam bentuk kalimat yang panjang, belum tentu dapat diselesaikan dengan baik.
Bukan karena anak Papua tersebut tidak mampu mengerjakan soal Matematika namun
karena ketidakmampuannya dalam memahami bahasa Indonesia. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa soal matematika tersebut tidak sahih.Dalam mempelajari
filsafat harus berhati-hati dengan ungkapan “Kebenaran”, karena sesuatu yang
benar tidak ada yang mutlak.
Logika formal adalah
suatu bentuk penalaran yang mengkaji tentang Benar dan Salah, logika formal yang juga dinamakan logika minor
adalah logika yang mempelajari asas-asas aturan atau hukum-hukum berpikir yang
harus ditaati, agar orang dapat berpikir yang lurus dan mencapai kebenaran.
Logika inilah yang akan dipelajari. Logika formal mempunyai tiga pokok yaitu
pembahasan, sekaligus merupakan langkah-langkah berpikir logis. Ketiga pokok
antara lain, Pengertian (konsep), Keputusan (pendapat), dan Pemikiran (menarik
kesimpulan).
Salah satu
argument untuk mengajarkan logika bertumpu pada gagasan bahwa logika sebenarnya
deskripsi dari aturan yang sesuai dengan kemampuan berpikir. Dari perspektif
ini, aturan dibahas sebelumnya merupakan cara kita berpikir, apakah kita patuh
atau tidak dengan aturan. Analisis Chomsky mengenai perubahan atau tata bahasa
sebagai deskripsi dari cara piker yang menghasilkan produkk sebagai contoh dari
teori tersebut.Teori-teori ini seing disebut teori kompetensi karena
menggambarkan pemikiran yang ideal.
Salah satu Filsuf pendidikan yang telah mengangkat hubungan
antara logika formal dan berpikir kritis adalah Robert Ennis. Dalam sebuah
karyanya, Ennis mendefinisikan berpikir kritis sebagai “Penilaian yang benar
dari suatu pernyataan”.
Logika Informal
Bagaimana logika informal dibedakan dari logika formal? Penulis
memiliki jawaban yang berbeda-beda untuk pertanyaan ini.
Baik Ennis maupun Paul mengklaim bahwa pemikiran kritis dapat
diajarkan dengan cara yang benar-benar bebas dari konteks. Keduanya mengakui
bahwa berpikir kritis harus menyangkut sesuatu. Namun, konteksnya sedikit
berbeda dengan logika informal yang akan diajarkan. Sebagai contoh, jika kita
ingin mengajarkan siswa untuk mengenali kekeliruan tertentu, kita dapat
menyajikan kasus yang mengandung kekeliruan tersebut, dan tidak diaharuskan
kasus itu diambil dari isi bidang yang sama.
Sebuah kontribusi penting dari Paul mengenai pendekatan berpikir
kritis adalah pemisahan berpikir kritis dengan pemikiran “lemah” dan pemikiran
“kuat”. Orang-orang mampu berpikir kritis dengan pemikiran yang lemah itu
menunjukkan banyaknya atribut-atribut pengenal oleh Paul, tetapi hanya
berlawanaan argument langsung, melawan posisi diri kita sendiri.Orang yang
mampu berpikir kritis dengan pemikiran yang kuat
Pandangan McPeck
Tentang Berpikir Kritis
McPeck telah terkenal oleh eksistensinya dalam mengkritisi pengertian
berpikir kritis yang dapat diajarkan secara “umum”.
McPeck setuju bahwa tujuan pendidikan yang baik, untuk membantu
siswa-siswa berpikir dengan kritis pada setiap permasalahan sehari-hari, tetapi
ia tegaskan bahwa semua pikiran di lar
Akhirnya,McPeck mengklaim”sekolah-sekolah umum telah terikat dengan
bisnis dalam menyediakan pengetahuan untuk siswa-siswanya.
Sebuah Pendekatan
Alternatif
Meskipun perdebatan umum mengenai keterampilan berpikir kritis
berlangsung terus-menerus. Definisi berpikir kritis cenderung berkumpul ke arah
penekanan pada kewajaran, refleksi, skeptisisme, dan komitmen untuk menggunakan
kapasitas seseorang untuk alasan dan refleksi. Ini bukan untuk mengatakan bahwa
tidak ada argumen filosofis yang penting tentang definisi, tetapi tokoh-tokoh
penting dalam perdebatan telah- sebagai pemikir kritis harus mendengarkan satu
sama lain dan dimodifikasi sesuai pandangan mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar