Sabtu, 17 November 2012

LOGIKA DAN BERPIKIR KRITIS


LOGIKA DAN BERPIKIR KRITIS

Setiap Pengantar Bab telah menyinggung mengenai berpikir kritis dalam beberapa konteks. Tanya Jawab Socratic sebagai strategi berpikir kritis, Kriteria Schefflers, sebagai sebuah kebiasaan tentang keharusan seorang guru memahami rasionalitas dan kapasitas berpikir kritis siswa mereka.
Logika Formal
Ahli filsafat Dan Pendidik sudah merekomendasikan pengajaran logika sebagai acuan berpikir kritis.
Makna sejati dari kata Logika adalah pengkajian terhadap struktur dan prinsip penalaran yakni mengkaji kesahihan / validity penalaran untuk mendapatkan true dan right dari bentuk (form) penalaran. Dalam hal ini tidak mengkaji tentang kebenaran atau kekeliruan, namun lebih di pertegas pada kajian kesahihan suatu penalaran.
Logika formal adalah suatu bentuk penalaran yang mengkaji tentang Benar dan Salah.
Dari kalimat tersebut diatas TRUE didefinisikan sebagai suatu kebenaran yang bersifat empirik (apa yang BETUL) dan RIGHT adalah kebenaran moral (apa yang BENAR). Sedangkan Kesahihan / Sahih adalah mengukur apa yang daapat diukur. Contoh : seorang anak Papua yang belum tentu mengerti bahasa Indonesia diberikan sebuah soal matematika yang mnggunakan bahasa Indonesia dalam bentuk kalimat yang panjang, belum tentu dapat diselesaikan dengan baik. Bukan karena anak Papua tersebut tidak mampu mengerjakan soal Matematika namun karena ketidakmampuannya dalam memahami bahasa Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal matematika tersebut tidak sahih.Dalam mempelajari filsafat harus berhati-hati dengan ungkapan “Kebenaran”, karena sesuatu yang benar tidak ada yang mutlak.
Logika formal adalah suatu bentuk penalaran yang mengkaji tentang Benar dan Salah, logika formal yang juga dinamakan logika minor adalah logika yang mempelajari asas-asas aturan atau hukum-hukum berpikir yang harus ditaati, agar orang dapat berpikir yang lurus dan mencapai kebenaran. Logika inilah yang akan dipelajari. Logika formal mempunyai tiga pokok yaitu pembahasan, sekaligus merupakan langkah-langkah berpikir logis. Ketiga pokok antara lain, Pengertian (konsep), Keputusan (pendapat), dan Pemikiran (menarik kesimpulan).
            Salah satu argument untuk mengajarkan logika bertumpu pada gagasan bahwa logika sebenarnya deskripsi dari aturan yang sesuai dengan kemampuan berpikir. Dari perspektif ini, aturan dibahas sebelumnya merupakan cara kita berpikir, apakah kita patuh atau tidak dengan aturan. Analisis Chomsky mengenai perubahan atau tata bahasa sebagai deskripsi dari cara piker yang menghasilkan produkk sebagai contoh dari teori tersebut.Teori-teori ini seing disebut teori kompetensi karena menggambarkan pemikiran yang ideal.
Salah satu Filsuf pendidikan yang telah mengangkat hubungan antara logika formal dan berpikir kritis adalah Robert Ennis. Dalam sebuah karyanya, Ennis mendefinisikan berpikir kritis sebagai “Penilaian yang benar dari suatu pernyataan”.









Logika Informal
Bagaimana logika informal dibedakan dari logika formal? Penulis memiliki jawaban yang berbeda-beda untuk pertanyaan ini.

Baik Ennis maupun Paul mengklaim bahwa pemikiran kritis dapat diajarkan dengan cara yang benar-benar bebas dari konteks. Keduanya mengakui bahwa berpikir kritis harus menyangkut sesuatu. Namun, konteksnya sedikit berbeda dengan logika informal yang akan diajarkan. Sebagai contoh, jika kita ingin mengajarkan siswa untuk mengenali kekeliruan tertentu, kita dapat menyajikan kasus yang mengandung kekeliruan tersebut, dan tidak diaharuskan kasus itu diambil dari isi bidang yang sama.

Sebuah kontribusi penting dari Paul mengenai pendekatan berpikir kritis adalah pemisahan berpikir kritis dengan pemikiran “lemah” dan pemikiran “kuat”. Orang-orang mampu berpikir kritis dengan pemikiran yang lemah itu menunjukkan banyaknya atribut-atribut pengenal oleh Paul, tetapi hanya berlawanaan argument langsung, melawan posisi diri kita sendiri.Orang yang mampu berpikir kritis dengan pemikiran yang kuat

Pandangan McPeck Tentang Berpikir Kritis
McPeck telah terkenal oleh eksistensinya dalam mengkritisi pengertian berpikir kritis yang dapat diajarkan secara “umum”.
McPeck setuju bahwa tujuan pendidikan yang baik, untuk membantu siswa-siswa berpikir dengan kritis pada setiap permasalahan sehari-hari, tetapi ia tegaskan bahwa semua pikiran di lar
Akhirnya,McPeck mengklaim”sekolah-sekolah umum telah terikat dengan bisnis dalam menyediakan pengetahuan untuk siswa-siswanya.

Sebuah Pendekatan Alternatif
Meskipun perdebatan umum mengenai keterampilan berpikir kritis berlangsung terus-menerus. Definisi berpikir kritis cenderung berkumpul ke arah penekanan pada kewajaran, refleksi, skeptisisme, dan komitmen untuk menggunakan kapasitas seseorang untuk alasan dan refleksi. Ini bukan untuk mengatakan bahwa tidak ada argumen filosofis yang penting tentang definisi, tetapi tokoh-tokoh penting dalam perdebatan telah- sebagai pemikir kritis harus mendengarkan satu sama lain dan dimodifikasi sesuai pandangan mereka  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar